Kepala kepala anda, nyawa nyawa anda

Senin kemaren sy pulang kerja gak begitu malem. Tumbenan, biasanya pulang malem2. Nah... saya gak akan bahas kerja, bahas pulang malem apalagi mbahas kue tumben...

Laper... haus... begitu nyampe di asrama, sy langsung ajak Mbah ke Giras. Sekalian menuhin kekangenan Mbah sama Imron/Jamil/Ghofar hehe. Keluar dari pintu asrama kemudian belok kanan lalu kiri mengikuti arus, sy memasuki jalan milik IZZ. Konon "katanya" jalan raya ini adalah jalan pribadi IZZ, so polisi ga bisa nilang kita di kawasan ini.

Sy putar balik, dan lurus tancap gas... sampe kita di bunderan IZZ bagian timur. Disitu ada 1 pos polisi. Biasanya ada satu mobil/motor polisi dan satu dua orang polisi di dalam. Kebiasaan para mahasiswa seliweran di depan pos itu ga pakek helm, karena dalam otak cerdas para mahasiswa itu ada maklumat dari si "katanya" tadi bahwa disitu ga perlu pake helm gapapa.

Nah.. pas sy sama mbah sampe deket pos tadi, eh... ada 5 polisi menghadang kita dengan formasi kura2nya. Sial pikir saya, bakal kehilangan satu tanda tangan berharga sy kali ini (maap hehe ngigau bisa juga terjadi saat ngetik). Di-stop-lah kita.....

And here conversation begin :
S : Saya, M : Mbah, P : Polisi, IZZ : Kampus saya

P : Ehm ehm maaf Mas, rambunya ga keliatan?
S : Kan... ga ada yang liat Pak hehe

-------------------- bukan yang tadi... itu iklan --------------------

P : "Mas, tinggal dimana?"
M : "Dekat situ pak, asrama"
P : "Kamu Mahasiswa?"
S & M : "Iya Pak, IZZ situ"
P : "Semester berapa?"
S : "Semester akhir"
P : "Menurut kamu ada gitu yang mengatakan kalo Mahasiswa boleh melanggar peraturan lalu-lintas?"
M : "Gak Pak, tapi katanya ....." belum sempat saya lanjutin, langsung dipotong ma Pak Polisi
P : "Katanya katanya!!! Jangan katanya katanya"
S : "Tapi ini kan jalanan pribadi IZZ"
P : "Trus yang lewat semua orang IZZ??"
S : "Ya nggak Pak, ini jalan pribadi IZZ tapi dibuka untuk umum"

P : "Kamu tinggal dimana?"
M : "Deket situ Pak, asrama"
P : "Enggak, maksud saya kamu tinggal di Indonesia kan?"
S : "Iya Pak"
P : "Hukum diterapkan untuk siapa?"
S : "Untuk orang Indonesia Pak"
P : "Siapa yang bertugas menegakkan hukum?"
S : "Ya penegak hukum Pak"
P : "Ya penegak hukum itu siapa?"
S : "Polisi Pak"
P : "Saya ini apa?"
S : "Polisi Pak"
P : "Jadi saya yang bertugas menegakkan hukum"
S : "Iya Pak"
P : "Ya sudah sana! Kamu itu ngomongnya udah kayak bukan Mahasiswa"
S : "Makasih Pak"
P : "Nah... gitu bagus"
S : "Monggo Pak"
P : "Ya"

Capcusssss, kasian mbah udah kangen ma Imron. Cepet2 sy larikan Mbah dan diri saya ke giras untuk pertolongan pertama pada kelaparan dan kehausan.

Geli, bercampur emosi, campur cape, menyatu padu. Sejenak saya sadar. Itu tadi cuman sosialisasi Pak Polisi, buktinya saya ga ditilang.

Mentang2 saya Mahasiswa dan mentang2 saya lewat jalanan pribadi kampus, lantas saya ga pake helm. Trus emang kalo saya jatuh di kawasan kampus beda sama kalo saya jatuh di tempat lain? Aspalnya sama, kendaraan yang lewat sama. Kalo ketabrak mobil, remuknya juga sama orang bemper yang nyosor juga sama.

Kesadaran sy untuk mentaati peraturan masih kurang. Keselamatan saya anggap tidak lebih berharga dari ketakutan saya pada polisi. Kepala saya anggap tidak lebih berat dan berharga dari helm saya. Helm juga ga berat. Wah wah wah harus belajar lagi Matematika dan Dasar Pemrograman nih (lhah.... tidur...)

9 comments:

Daniel said...

saya juga kuliah di IZZ...
tapi saya selalu pake helm..
jadi pak P, selalu bangga melihat saya

wkowkwokwowko :D

Unknown said...

Bagus bagus, contoh warga negara yang baik.

Daniel said...

msh terheran dengan formasi kura2 nya pak P...

looks like Great formation...

Icank said...

bangsat tu polisi...sekolah cuma 3 bulan itupun cuma baris berbaris kayak pinter daripada mahasiswa ja..pakek nilai2 "bicara kamu kayak bukan mahasiswa.."...

Unknown said...

Wekekeke, kayaknya dia berpangkat Bang. Usianya udah sekitar 50an, badan masih tegap gak buncit, tatapannya tajam. Bicaranya lantang.

Susi,,, said...

hakakakakkaak..... senep wetengku guyu terus... =))

harusnya tuh pas dialog ini :

P : "Saya ini apa?"
S : "Polisi Pak"

diganti jadi gini ;

P : "Saya ini apa?"
S : "Bapak polisi apa bukan ?" (nada tinggian dikit, c# lahh..)
P : "Iya...!" (mata di pelototin, nantang dikit)
S : "Ya sudah, wong tahu polisi gitu kok tanya saya !!!" (malang kerek)
P : "Sampean nantang ya!!!!" (mata merahhhh)
S : "Nggakk pakk, wong saya mau ke GRUSH kok!!" (megang helm, posisi dipukulkan ke kepala S)
P : "Oww... Nantang yo sampean!!!" (mengeluarkan sebilah pistol, eh pisau)
S : "Wah pak kebetulan sekali, saya bawa mangga banyak pak, dah matang2... ayo kitar rujakan,, daripada debat mulu,,, bapak gak dapat uang, tapi kita makan pisang .. eh salah mangga maksudnya"
P : "Ehmmm..." (berfikir panjang, sambil melamun sebentar sekali)
P : "Hooii... kawan-kawan" (manggil P yang lain)
P : "Yuk kita makan pisang.... eh pisang pisang,, mangga maksudnya" (agak gagap, eh kok gagap.. eh salah bukan gagap, apa namanya :baca-lupa-istilah:)
P & Y : "Wah... harusnya gini yahh, jadi negara aman dan tenteram... polis kenyang, kita gak ketilang" ,.,,

Unknown said...

Wekekeek, malah gedabrus awakmu. Ngalah2ne mbah wkwkwkw. Gubahan yang bagus.

Unknown said...

endi postingane seng enyar rek

Pemuja Rahasia said...

sundul dulu gan...!!! haha....

Post a Comment