Menunggu itu membosankan! (ah.. masa?)

Banyak orang mengatakan kalau menunggu adalah hal yang sangat membosankan. Hmm... bisa ya... bisa tidak... Yang jelas ada yang sepakat dan ada yang tidak sepakat.

Eleh... wes tudepoin aja yah. Sekarang saya lagi ada di luar ruangan kerja saya. Kebetulah saya ga bawa kunci jadi jadi jadi sejak dari 33 menit yang lalu saya disini menunggu. 33 menit yang lalu hingga saya menulis post ini, menunggu saya artikan sebagai sesuatu yang membosankan. Tapi setelah saya bisa memanfaatkan waktu menunggu itu (ngeblog kek, menyapa temen di fesbuk kek, tidur2an kek) saya berubah pikiran, dan ternyata menunggu itu menyenangkan.

Sekarang kita alihkan cerita kepada orang lain... sebut saja dia Bunga (nama samaran: red) ... jangan.. dia cowok, so sebut saja di Fulan. Si Fulan adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan multinasional yang elit kecil yang baru berkembang. Suatu ketika si Fulan ini tiba2 resign dari pekerjaannya di perusahaan itu.

Ada apa gerangan si Fulan ini resign?? Gak ada hujan ga ada angin ga ada Agnes Monica... kok tiba2 keluar. Hati saya waktu itu hancur berkeping-keping luluh lantak berserakan (heh heh mas... jam segini kok ngigau...) Usut punya usut, cek n' ricek ternyata si do'i punya beberapa alasan. Begini ceritanya....
1. Dia ga suka sama bosnya (ya eyalah lha wong bosnya cowok hehe.... yang jelas bukan ini alasannya)
2. Dia melihat bahwa konsep yang disusun oleh Pimpro nya kurang matang. Jadi pas si do'i tanya ke pimpronya tentang salah satu hal, si pimpro bilang kalo dia belum bikin konsepnya.
3. Dan alasan2 lainnya yang mendukung dia untuk resign.
Dan resignlah dia dengan selamat tanpa halangan yang berarti. Selamat jalan kawan... semoga amalmu diterima di sisi-Nya... Amiiinnnn T_T

Siangnya saya ngomong2 sama si Pimpro.... tapi ga nyinggung soal alasan si Fulan resign BLASS!!! Eh tanpa disangka-sangka si Pimpro bilang gini, "Sayang banget si Fulan resign, padahal gw ga terlalu nge-push dia." Kemudian dilanjutkan dengan ini, "Ketika dia tanya soal ini itu, gw bilang ke dia BENTAR DULU GW BELUM BIKIN KONSEPNYA, biar dia fokus ke itu aja dulu, biar nyante kerjanya. Sebenernya gw udah siap semua konsepnya." Dang!

Besok paginya saya dateng trus ngobrol sama si Bos.... Kemudian si Bos cerita soal ini itu menanggapi keluhan si Fulan... Dan waw!!! ternyata yang menjadi alasan si Fulan resign ini mentah... (minimal menurut saya). But I appreciated your decision Brader!

~~~

Kalo saya boleh berpendapat, apa yang sebenarnya dibutuhkan si Fulan ini adalah kesabaran untuk MENUNGGU. Tanpa buru2 mmbuat keputusan, dia lebih baik menggali dan mencari cerita selengkapnya. Tidak seperti orang buta ketika memegang telinga gajah, dia lantas bilang "Gajah itu tipis".

~~

Dari sini saya mengambil pelajaran yang sungguh berharga. Jangan pernah mengambil keputusan ketika kondisi emosi sedang tinggi dan ketika berbagai pembenaran muncul.

~~

Nah sekarang yang bawa kunci udah dateng, kerja!!!! Wassalam :D

4 comments:

Daniel said...

oh.. this post had relationship with your FB status at this morning, right?

anyway. who is 'fulan', is he our classmate before?

I like this:

'Tidak seperti orang buta ketika memegang telinga gajah, dia lantas bilang "Gajah itu tipis"'

~ROFL~
That's makes my day, bro :D

Unknown said...

Siapapun itu, ga usah dibahas hehe.

Iyo, kadung teko isuk, eh durung enek sing teko. Ngasin ak...

Icank said...

kadang sebuah alasan harus terungkap my bro..hiihihih...tapi,,,aku suka tulisan ini...good job..hahahaha

Unknown said...

Ya... setidaknya prasangka negatif sudah hilang dan ga jadi beban.

Post a Comment