Mendapatkan dan Kehilangan

Dulu saya pernah kehilangan sebuah semangat dan kepercayaan diri hingga saya telat (sangat telat malah) menyelesaikan Tugas Akhir saya. Sekitar 2 minggu yang lalu saya kehilangan partner kerja sehingga pekerjaan ini mungkin akan selesai dalam waktu yang lebih lama. Kemarin saya kehilangan sebuah field dari sebuah tabel sekaligus semua data di dalamnya... heh hoh heh kehilangan yang satu ini benar2 aneh. Salah satu teman saya juga baru saja kehilangan permata paling berharga dalam hidupnya. Teman sekamar juga kehilangan sebuah ketenangan hidupnya karena suatu-hal-yang-saya-tidak-bisa-ceritakan.

Sepertinya kita gak akan lepas dari kehilangan. Kehilangan harta, kehilangan kekasih hati, kehilangan orang tua, kehilangan harga diri mungkin, kehilangan kesempatan dan lain sebagainya.

Tapi kita juga gak akan selamanya kehilangan, kadang kita juga "mendapatkan". Mendapatkan kebahagiaan, mendapat rezeki, mendapat tautan hati, mendapat peluang, mendapat solusi dan sebagainya.

Berarti mendapatkan dan kehilangan adalah sesuatu yang pasti terjadi, sebagaimana kebaikan dan keburukan, sebagaimana tangis dan tawa, sama halnya menghirup dan menghembuskan napas. Lantas apa yang perlu dirisaukan dari sesuatu yang pasti terjadi??

Mungkin kita kehilangan karena sesuatu itu bukan hak kita, atau mungkin kita dituntut untuk mendapatkannya kembali agar kita lebih menghargai apa yang kita punya, atau barangkali kita berhak untuk sesuatu yang lebih baik dari itu. Yang jelas saat kehilangan, kita mengambil sebanyak mungkin apa yang bisa kita peroleh dari kehilangan itu. Orang biasa menyebutnya Hikmah.

Saat saya telat lulus, saya jadi sadar dan tau rasanya berada dibawah (atau bahkan di paling bawah) ketika sebelumnya saya selalu merasakan posisi atas. Saya jadi tau rasanya kegagalan yang sangat, sehingga saya tau cara menghadapi orang yang mengalami kegagalan. Bahkan sempat terlintas dalam pikiran saya, "Kadang sesekali kegagalan itu perlu agar kamu tau nikmatnya keberhasilan". Sekali lagi, intinya adalah mendapatkan manfaat sebanyak-banyaknya dari keburukan yang sedang menimpa kita sebagai sebuah pelajaran yang sangat berharga yang tidak akan kita dapatkan di bangku sekolah, bahkan di Universitas Terbaik sekalipun.

Note :
Buat my friend yang sedang kehilangan. Sorry, saya tidak akan berpura-pura bersedih dan simpati atas kesedihan yang menimpamu. Karena saya yakin kamu tidak membutuhkan kesedihanku, dan kesedihanku pun tidak akan menyelesaikan masalahmu. Jadi jangan heran kalo saya tertawa saat kau ceritakan kesedihanmu. Itu juga respon yang saya berikan ke orang lain yang menceritakan kesedihannya padaku.

Mereka lebih membutuhkan senyuman dan canda tawa daripada ekspresi suram saya. Wong saya ekspresi normal aja sudah suram, gimana kalo dibuat suram lagi???

Wassalam :)

Menunggu itu membosankan! (ah.. masa?)

Banyak orang mengatakan kalau menunggu adalah hal yang sangat membosankan. Hmm... bisa ya... bisa tidak... Yang jelas ada yang sepakat dan ada yang tidak sepakat.

Eleh... wes tudepoin aja yah. Sekarang saya lagi ada di luar ruangan kerja saya. Kebetulah saya ga bawa kunci jadi jadi jadi sejak dari 33 menit yang lalu saya disini menunggu. 33 menit yang lalu hingga saya menulis post ini, menunggu saya artikan sebagai sesuatu yang membosankan. Tapi setelah saya bisa memanfaatkan waktu menunggu itu (ngeblog kek, menyapa temen di fesbuk kek, tidur2an kek) saya berubah pikiran, dan ternyata menunggu itu menyenangkan.

Sekarang kita alihkan cerita kepada orang lain... sebut saja dia Bunga (nama samaran: red) ... jangan.. dia cowok, so sebut saja di Fulan. Si Fulan adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan multinasional yang elit kecil yang baru berkembang. Suatu ketika si Fulan ini tiba2 resign dari pekerjaannya di perusahaan itu.

Ada apa gerangan si Fulan ini resign?? Gak ada hujan ga ada angin ga ada Agnes Monica... kok tiba2 keluar. Hati saya waktu itu hancur berkeping-keping luluh lantak berserakan (heh heh mas... jam segini kok ngigau...) Usut punya usut, cek n' ricek ternyata si do'i punya beberapa alasan. Begini ceritanya....
1. Dia ga suka sama bosnya (ya eyalah lha wong bosnya cowok hehe.... yang jelas bukan ini alasannya)
2. Dia melihat bahwa konsep yang disusun oleh Pimpro nya kurang matang. Jadi pas si do'i tanya ke pimpronya tentang salah satu hal, si pimpro bilang kalo dia belum bikin konsepnya.
3. Dan alasan2 lainnya yang mendukung dia untuk resign.
Dan resignlah dia dengan selamat tanpa halangan yang berarti. Selamat jalan kawan... semoga amalmu diterima di sisi-Nya... Amiiinnnn T_T

Siangnya saya ngomong2 sama si Pimpro.... tapi ga nyinggung soal alasan si Fulan resign BLASS!!! Eh tanpa disangka-sangka si Pimpro bilang gini, "Sayang banget si Fulan resign, padahal gw ga terlalu nge-push dia." Kemudian dilanjutkan dengan ini, "Ketika dia tanya soal ini itu, gw bilang ke dia BENTAR DULU GW BELUM BIKIN KONSEPNYA, biar dia fokus ke itu aja dulu, biar nyante kerjanya. Sebenernya gw udah siap semua konsepnya." Dang!

Besok paginya saya dateng trus ngobrol sama si Bos.... Kemudian si Bos cerita soal ini itu menanggapi keluhan si Fulan... Dan waw!!! ternyata yang menjadi alasan si Fulan resign ini mentah... (minimal menurut saya). But I appreciated your decision Brader!

~~~

Kalo saya boleh berpendapat, apa yang sebenarnya dibutuhkan si Fulan ini adalah kesabaran untuk MENUNGGU. Tanpa buru2 mmbuat keputusan, dia lebih baik menggali dan mencari cerita selengkapnya. Tidak seperti orang buta ketika memegang telinga gajah, dia lantas bilang "Gajah itu tipis".

~~

Dari sini saya mengambil pelajaran yang sungguh berharga. Jangan pernah mengambil keputusan ketika kondisi emosi sedang tinggi dan ketika berbagai pembenaran muncul.

~~

Nah sekarang yang bawa kunci udah dateng, kerja!!!! Wassalam :D

[Married] Fandy Muhammad Ayub

1 April tahun pertama saya kuliah ~tepatnya April 2006~ teman saya yang dengan 'ikhlas' nya mengorbankan pulsanya untuk sms ke temen angkatan kalo workshop yang kita cintai telah terbakar, mengenalkan saya apa itu April Mop. Heh geleng2 dah saya waktu itu. Gimana enggak... saya yang orang kampung yang cuman ngerti Hardiknas, Hari Ibu, HUT RI dan hari2 besar lainnya baru tau kalo ada yang namanya Hari April Mop. Whatever lah itu April Mop, saya ga begitu interested... intinya kejutan gitu aja.

9 April 2009 lagi2 ada yang ber-'ulah' haha. Fandy Muhammad Ayub dengan pernikahannya melawan dengan Mbak Novi YangEntahSayaGaKenal. Saya cuman bisa ngasih ucapan selamat, he is the first one of my classmates to get married (nik salah inggrisku dikoreksi yo... ngawur iki...).

Buat lo antum Ndi', ini :

Barokallohu laka wa baroka alaykuma wa jama’a bainakuma fi khoir


dan ini :

"Semoga Allah SWT menghimpun yang terserak dari keduanya memberkati mereka berdua,
meningkatkan kualitas keturunannya sebagai pembuka pintu rakhmat, sumber ilmu
dan hikmah serta pemberi rasa aman bagi umat."
(Doa Nabi Muhammad SAW, pada pernikahan putrinya Fatimah Az Zahra dengan Ali bin Abi Thalib)

Hadir juga my Friendsssss.... (jadi ini ceritanya kita reunian di resepsinya Fandy). They are all great!!! (aduh saya kecil... kecilll...).

Ada mas DS dengan mate-nya mbak DK (She got nice eyes Pal, ga salah milih koen...). haha... sory yo bos kecolongan haha :Peace:

Ada mas HA dengan calonnya mbak SayaJugaGaKenal yang periang dan supel... (Lagi2 dia dapat yang tepat)

Ada lagi mas CP dan mbak DM (ga berani komen kalo yang ini... soale dua2nya temen sekelas saya... cinlok happens saometimes haha...)

Dan selebihnya adalah kami kami jomblowan yang menanti dipinang tuan putri dari negeri antah barantah. Ane introspeksi dulu aja kali ya... apa yang kurang dan harus ditingkatkan, apa yang lemah dan harus dikuatkan, apa yang salah dan harus diluruskan, apa yang lalai dan harus ditekankan.

Tuan putri yang disana... yang saya ga tau kamu siapa, saya akan meminangmu suatu saat... yang saya ga tau kapan, saya akan mencintaimu sepenuh hati setelah Rabb-ku... yang cinta itu udah ready-stock di gudang hati saya dan siap dikirim dengan aman dan kondisi lengkap beserta kartu garansi dan dos book nya. Free Of Charge alias gratisss tisss tisss.

Ps : Wanita itu kini belum ditemukan, bagi yang menemukan tolong hubungi no IM* saya yang terbaru. Jazakalloh Khoiron Katsiron.