J · U · S · T · I · F · I · K · A · S · I

Setelah sekian lama bertapa di puncak gunung tertinggi dan menyelam di laut terdalam serta menyeberang laut terluas, ane jadi (sok) paham kalo ternyata manusia itu bertindak dikendalikan oleh persepsinya. Sebagaimana sebuah mesin ato hardware yang digerakkan oleh program atau softwarenya. Cabe itu kan pedas, dengan memahami kalo cabe itu pedas, orang gak akan serta merta makan cabe tanpa pengolahan khusus. Itulah contoh persepsi serta reaksinya terhadap persepsi tersebut.

Nah didunia ini ada sebuah fakta dan kebenaran yang nggak selalu sama dengan apa yang kita fikirkan. Sebuah fakta atau kebenaran ada begitu adanya, dan persepsi juga selalu ada tanpa diminta. Permasalahan muncul ketika persepsi dan fakta ini tidak bisa dipertemukan.

Beberapa orang mengubah persepsi terhadap informasi yang diperolehnya, menjadikannya asumsi dan meyakininya sebagai sebuah fakta/kebenaran Dari sini lahirlah sebuah justifikasi atau pembenaran terhadap informasi yang ia anggap sebagai sebuah kebenaran meski belum tentu informasi itu benar.

Dari sebuah justifikasi, tak jarang kita mendiskreditkan pihak lain. 911, bom kereta bawah tanah inggris, bom bali dsb adalah beberapa kejadian yang dengan gegabahnya disimpulkan sebagai sebuah terorisme oleh orang Islam. Ini contoh sebuah asumsi yang diyakini tanpa cek dan ricek, hanya karena sebelumnya santer berita mengenai terorisme di timur tengah. Dari situ, yang jadi jelek adalah orang Islam keseluruhan. Gileeeee, padahal ane kenal amrozi juga enggak, nek pesawat juga ga bisa, ngrakit bom apalagi, nyoder aja masi glagepan, kok dikait2in terorisme cmn karena saya muslim.

Orang cenderung enggan untuk mencari informasi dan memastikan informasi yang dia dengar adalah valid dan valid. So, ga heran orang lebih menikmati gosip daripada berita. Karena yang mereka butuhkan bukanlah kebenaran, tapi informasi yang bisa mereka telan mentah tanpa mau tau benar atau tidak.

Yasutralah, orang2 kolot juga nantinya mati2 sendiri. Mau kolot mau open-minded mati mati juga hehe. Dunia butuh orang2 yang smart yang mampu berfikir dan menelaah. Bukan orang yang membeo dan ngekor. Bukan pula orang yang seenaknya menjustifikasi orang lain padahal baru sekilas melihatnya.

7 comments:

Icank said...

sekarang gini...waktu Ane makan cabe pertama kali...Ane ngerasa bahwa cabe itu pedas...nah karena ane gak suka pedas..maka ane gak mau lagi makan cabe model apapun..sambal mak yem, sambal di kantin..nah,,hak ane kan kalo ane menilai cabe itu pedas semua,,karena tentu saja ane gak mau ngerasain semua cabe...tapi waktu ane makan masakan padang di Gebang...ane suka sama sambelnya yang notabene cabe..sejak saat itu ane tau kalo ada cabe yang pedas dan ada yang cabe jika diolah jadi enak...

Justifikasi itu sah..milik siapa saja..kalo kita ngga mau dicap teroris maka kita harus bikin masakan padang..eh..sory,,kita harus buktikan kalo cabe itu juga enak..

tentu saja..kalo mau bicara lebih lanjut,,secara Hakikat...kita tidak berhak menilai siapapun..sory mad..commentnya panjang..hehehe..mampir2x ke blog ane

Unknown said...

Nah apa yang ente lakukan itu adalah pembuktian, bukan menelan mentah2 informasi yang ada. Atau bisa dikatakan, ente mencari alternatif pemecahan masalah atau informasi2 tambahan yang menguatkan dugaan kalo ada cabe yang bisa diolah jadi enak.

Itu bukan pembenaran, tapi memang benar adanya. Dan itu sah juga menurut ane.

Ente punya hak menilai semua cabe pedas, tapi ente juga semestinya menelaah lagi siapa tau cabe bisa diolah jadi lebih enak, bukan malah saklek mengatakan "Pokoknya cabe itu ga enak, titik (puspa, sandora, kamal dsb)"

Icank said...

hehehe...waktu Ane makan cabe dan kerasa pedas...dan ane gak suka,,masak ane makan cabe lagi cuma buat buktikan "Ada cabe enak"..Aneh kan..cuma secara gak sengaja itu tukang nasi padang naruh cabe...artinya,,harus ada pihak yang buktikan kalo cabe itu gak pedas..maslaahnya mas mamad mau jual rujak (ane makan rujak pedas mas) atau mau jadi jual nasi padang ??? hidup ini pilihan mas mamad..amrozi udah milih jadi tukang sambal "mak yem" (sambalnya pedas kayak racun)..tapi bagi orang yang suka pedas sambal Mak yem enak bahkan nambah..nah,,Ane memilih untuk tidak makan Sambalnya makyem..gimana dengan anda?

Unknown said...

Saya lebih suka es teh :D

Icank said...

itulah kenapa saya suka baca blog ente..peace bro...

Daniel said...

utekku gak nyambung mbahas spekulasi yang terjadi didunia fana ini...

Unknown said...

Lah kok smpek bahas spekulasi barang :D

Post a Comment